Teaching Factory sebagai Bagian dari Edupreneurship: Strategi Revitalisasi SMK melalui Technopark
Abstract
Tekno Park merupakan salah satu strategi pengembangan edupreneurship dan teaching factory pada sekolah menengah kejuruan melalui kerjasama dan kolaborasi yang terjalin antara sekolah vokasi, pemerintah, perguruan tinggi, dunia industri dan usaha, serta stakeholder lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan teaching factory pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui inovasi technopark serta faktor penghambat penyelenggaraan technopark pada SMK di Propinsi Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang diselenggarakan pada tiga technopark yang dikembangkan pada sekolah menengah kejuruan di Propinsi Aceh. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Data dikumpulkan melalui instrumen observasi, studi dokumentasi, wawancara serta kuesioner. Data analisis dilakukan melalui data reduction, data display, and verification. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penyelenggaraan technopark pada sekolah menengah kejuruan diselenggarakan melalui model N-Tuple Helices yang melibatkan komponen pemerintah, SMK pelaksana, SMK lainnya, Universitas, alumni SMK, dunia industri dan usaha, serta masyarakat. Adapun hambatan yang dihadapi SMK dalam mengembangkan technopark diantaranya: (1) kurangnya guru produktif; (2) technopark belum mengantongi hak paten dan izin edar terhadap produk technopark; (3) terhambatnya pemasaran secara meluas; (4) sarana dan prasarana yang belum memadai; (5) mitra kerja yang masih terbatas; (6) kebijakan terhadap pengembangan SMK dan mendorong dunia usaha dan industri bermitra dengan SMK; (7) anggaran. Â