PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN BATU APUNG SEBAGAI BAHAN CAMPURAN ALTERNATIF PADA PEMBUATAN BATA BETON (PAVING BLOCK) GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT
Abstract
Kabupaten Aceh Besar dalam hal ini Kecamatan Mesjid Raya merupakan daerah yang mempunyai kondisi geologis yang cukup menjanjikan, baik ditinjau dari jenis maupun sebaran batuannya. Hal ini memungkinkan sekali banyaknya galian tambang yang memiliki nilai ekonomis tinggi terdapat di daerah ini. Namun pendayagunaan bahan galian tambang tersebut belum dioptimalkan sampai saat ini. Salah satu jenis bahan tambang yang dimaksud adalah batu apung (pumice). Batu apung ini banyak terdapat di desa Paya Kameng dalam jumlah yang cukup besar. Namun selama ini masyarakat di desa ini masih memanfaatkannya hanya sebagai bahan bangunan tambahan saja tanpa ada upaya untuk meningkatkan kemanfaatannya. Karena itu dicoba untuk memanfaatkannya untuk bahan baku di bidang industri dan konstruksi seperti pada pembuatan bata beton. Bata beton (paving block) merupakan salah satu jenis beton non struktural yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan jalan, pelataran parkir, trotoar, taman dan keperluan lainnya. Bata beton terbuat dan pencampuran semen portland tipe I dan air serta agregat sebagai bahan pengisi. Agregat atau bahan pengisi menempati 75% dari volume total beton, sehingga sifat-sifat agregat mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku beton yang telah mengeras. Agregat yang selama ini sering digunakan adalah pasir.