PEMANFATAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG (GILLNET) NELAYAN DESA MATANG RAYEUK PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA ACEH TIMUR

  • Muhammad Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Kelautan, FKP Universitas Syiah Kuala, Indonesia
  • Junaidi M. Affan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Kelautan, FKP Universitas Syiah Kuala, Indonesia
  • Rizwan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Kelautan, FKP Universitas Syiah Kuala, Indonesia
  • Razali Prodi Teknik Mesin, FT Universitas Syiah Kuala, Indonesia
  • Wulan Agustri Ilmu Kelautan, FKP Universitas Syiah Kuala, Indonesia
  • Syamsul Rizal Ilmu Kelautan, FKP Universitas Syiah Kuala, Indonesia
  • Zulfan Prodi Sosiologi, FISIP Universitas Syiah Kuala, Indonesia
  • Syarifuddin Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala, Indonesia
  • Zulkarnain Prodi Fisika, FMIPA, Universitas Syiah Kuala, Indonesia
Keywords: Jaring Insang, PPN Idie Rayeuk, Ikan

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan utama dan sampingan jaring insang serta ukuran hasil tangkapan. Pengabdian ini dilaksanakan selama bulan April 2023 bertempat di PPN Idi Rayeuk, Desa Matang Rayeuk Pedawa Puntong, Kabupaten Aceh Timur. Metode pengumpulan data yang digunakan diperoleh dari data primer (survei dan wawancara) yang meliputi jenis, jumlah, ukuran, dan berat dari hasil tangkapan jaring insang serta data sekunder dapat diperoleh dari referensi ilmiah buku, jurnal, skripsi dan tesis). Analisis data yang digunakan adalah analisis komposisi hasil tangkapan dan analisis ukuran hasil tangkapan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan utama jaring insang pada ukuran mata jaring 1¼ inci adalah ikan tembang, pada mata jaring 2 inci yaitu ikan layur dan pada ukuran mata jaring 3 inci adalah ikan kapasan/kerot-kerot dan kwee. Hasil tangkapan sampingan pada ukuran mata jaring 1¼ inci yaitu ikan biji nangka (upeneus moluccensis), kurisi (nempiterus hexodon), petek (leiognathus equulus), selar kuning (Atule mate), saurida (Saurida undosquamis), Swanggi (Priacanthus hamrur), sebelah (Psettodes erumei), parang-parang (chirocentrus dorab), tetengkek (megalaspis cordyla) dan layur (trichiurus Sp.A). Selanjutnya pada ukuran mata jaring 2 inci yaitu ikan talang (scomberoides tala), diles (johnius carouna), petek (leiognathus equulus), bulan-bulan (Megalops cyprinoides), parang-parang (chirocentrus dorab), biji nangka (upeneus moluccensis), kurisi (nempiterus hexodon), kwee (carangoides armatus), tetengkek (megalaspis cordyla), gerot-gerot (Pomadasys kaakan), kerong-kerong (Terapon Jarbua), dan alu-alu (Sphyraena genie). Kemudian pada ukuran mata jaring 3 inci yaitu ikan kapasan/kerot-kerot (Pomadasys argenteus), talang (scomberoides tala), petek (leiognathus equulus) , kuro (Polydacctylus microstoma), diles (johnius carouna), parang-parang (chirocentrus dorab), tenggiri (Scomberomorus Commerson), kapas (Gerres filamentosus), dan tetengkek (megalaspis cordyla). Hasil tangkapan pada ukuran mata jaring 1¼ dan 2 inci dikatakan belum layak tangkap sedangkan ukuran mata jaring 3 inci dikatakan layak tangkap.

References

Anggita, T., Zamdial. N.E. Herliany. 2020. Analisis Usaha Penangkapan Ikan Dengan Alat Tangkap Jaring Insang di Sentra Perikanan Tangkap Pasar Bawah, Manna, Bengkulu Selatan. Jurnal Enggano, 5(3):548-565.
Atharis, Y. 2008. Tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan penyediaan kebutuhan melaut di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bugus Sumatera Barat.[Skripsi] Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dermawati, Muhamad, P., & Najamuddin, N., 2019. Analisis Kontruksi Dan Hasil Tangkapan Jaring Insang Permukaan Di Perairan Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, 6(11):44-69.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Timur.2020. Master plan Kawasan minapolitan Kabupaten Aceh Timur. Laporan Akhir. CV. Total Design Engineering 291 p.
Emmanuel, B. E., L. O. Azeez. 2008. Gill net selectivity and catch rates of pelagic fish in tropical lagoonal ecosystem. African Journal of Biotechnology, 7(21):396-3972.
Grimaldo, E., B. Herrmann. N. Jacques. S. Kubowicz. K. Cerbule. B. Su. R. Larsen.
J. Vollstad. 2020. The effect of long-term use on the catch efficiency of biodeqradable gillnets. Marine pollution Bulletin, 161:1-11.
Hantadari, Z., Asriyanto A. & Purnama, A.D. 2013. Analisis Lingkar Tubuh dan Cara Tertangkap Ikan Tenggiri (Scomberomoruscommerson) Dengan Alat Tangkap Jaring (Gill Net) Dengan Mesh Size 4 Inci dan Hanging Ratio 0,56. Journal of Fisheries Resources Ultilization Management and Thecnology. 2(3):253-262.
Hendrik. 2012. Analisis Usaha Alat Tangkap Gillnet di Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 17(2):28-35.
Kazi, T. G. 2011. Deign and general characteristicsof sole fish gill nets of Ratnagiri, Maharashtra. Indian Journal of Geo-Marine Sciences, 40(5): 722-724.
Lisna., J. M. Amelia, Nelwida dan M. Andriani. 2018. Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Tangkap Gillnet di Kecamatan Nipah Panjang, Jambi. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 9 (1): 83-96.
Marthasuganda, S. 2008. Jaring Insang (Gillnet).Dapartemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Mardiah, R. S., Puspito, G., dan Mustaruddin. (2016). Koreksi Kekenduran
Trammelnet, Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 7 (1) 1-10.
Najir, M. 2012. Metode Pengabdian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Rohadi, Y., R. Hertati. M. N. Kholis. 2020. Identifikasi alat tangkap ramah lingkungan yang beroperasi di Perairan Sungai Alai Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Jurnal Pengelolaan Perairan, 4(2):115-133.
Rijal, M. 2008. Komposisi Jenis Ikan Hasil Tangkapan Jaring Insang Hanyut di Perairan Sungai Liat, Bangka. BTL. 6(1):23-24.
Setiawati, B., D Wijayanto, dan Pramonowibowo. 2015. Analisis Faktor Produksi Hasil Tangkapan Ikan Kembung (Rastrelliger sp). Pada Alat Tangkap Drift Gillnet di Kab. Ketapang, Kalimantan Barat. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. 4(2): 40-48.
Sudirman, dan Mallawa, A. 2012. Teknik Penangkapan Ikan. PT. Rineka Cipta Jakarta.
Syofyan, I., Syaifuddin dan F. Cendana. 2010. Studi Komperatif Alat Tangkap Jaring Insang Hayut (drift gillnet) Bawal Tahun 1999 dengan Tahun 2017di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 15(1) 62-70.
Tawari, R. H. S. 2013. Efesiensi Jaring Insang Permukaan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus macarelus) di Teluk Kayeli. Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon, 2(2):32-39.
Tangke, U. 2011. Analisis kelayakan usaha perikanan tangkap menggunakan alat tangkap gillnet dan purse seine di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (Agrikan UMMU-Ternate),4(1):1-13.
Usman, H. Akbar, P. S. 2011. Pengantar Statistik Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta. Wijayanti, A., Ismail dan A. D. P. Fitri. 2012. Analisis Tingkat Keuntungan Nelayan
gillnet ¾ inchi (jaing wader) dan Nelayan Gilnet 3 inchi (jaring arang) di Perairan Rawapening Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Journal Of Fisheries Resources Utilization and Tecnology. 1(1) 46-54.
Published
2024-04-05
How to Cite
Muhammad, Junaidi M. Affan, Rizwan, Razali, Wulan Agustri, Syamsul Rizal, Zulfan, Syarifuddin, & Zulkarnain. (2024). PEMANFATAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG (GILLNET) NELAYAN DESA MATANG RAYEUK PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA ACEH TIMUR. Jurnal Pengabdian Bangsa, 3(2), 1-19. https://doi.org/10.61992/jpb.v3i2.105
Section
Articles